Kamis, 22 Desember 2011

Pelapisan Sosial

1.  Pelapisan sosial 

Pengertian 
    Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis). Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
    Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
    B.                 Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
    Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai beriku :
    1.    Ukuran kekayaan
    Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, pa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
    2.    Ukuran kekuasaan dan wewenang
    Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
    3.    Ukuran kehormatan
    Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
    4.    Ukuran ilmu pengetahuan
    Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya. 

          Pelapisan Sosial ciri tetap kelompok Sosial
    Pelapisan masyarakat dalam masyarakat primitive :
    · Berdasarkan jenis kelamin dan umur
    · Klompok-kelompok suku
    · Pemimpin yg berpengaruh
    · Orang-orang yg dikucilkan
    · Pembagian kerja
    · Perbedaan struktur ekonomi

    Terjadinnya Pelapisan Sosial
     ▪ Terjadi dengan sendirinya
    Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Ada pula lapisan tertentu yang terbentuk bukan berdasarkan kesengajaan, tetapi secara alamiah. Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
    Oleh karena sifatnya yang tanpa sengaja inilah, maka bentuk lapisan dan dasar daripada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimana system itu berlaku.

    ▪ Terjadi dengan sengaja
    Sistem ini ditunjukan untuk mengejar tujuan bersama. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini, maka didalam organisasi itu teradapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang ditempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertical maupun horizontal.

    Didalam sistem organisasi ini mengandung dua system, yaitu:

    1) Sistem Fungsional; merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat. Namun kelemahannya karena organisasi itu sudah diatur sedemikian rupa, sering terjadi masalah dalam menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
    2) Sistem Skalar;merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas(vertical).
     
        Pembedaan Sisitem pelapisan menururt Sifatnya :
      1. Sifat pelapisan masyarakat yang tertutup
      2. Sifat pelapisan masyarakat terbuka
              Beberapa teori tentang pelapisan social :
      Aristoteles : orang kaya, menengah, melarat
      Vilfredo pareto : elite dan non-elite
      Karl max : kelas yang mempunyai tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak punya
      Ukuran golongan masyarakat :
      1. Ukuran kekayaan
      2. Ukuran kekuasaan
      3. Ukuran kehormatan
      4. Ukuran Ilmu Pengetahuan



      2.  Kesamaan Derajat
      Persamaan harkat adalah persamaan nilai, harga, taraf yang membedakan makhluk yang satu dengan makhluk yang lain.
      Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang dibekali cipta, rasa, karsa dan hak-hak serta kewajiban azasi manusia.

      Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat. Sedangkan derajat kemanusiaan adalah tingkatan, martabat dan kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kemampuan kodrat, hak dan kewajiban azasi.
      Dengan adanya persamaan harkat, derajat dan martabat manusia, setiap orang harus mengakui serta menghormati akan adanya hak-hak, derajat dan martabat manusia. Sikap ini harus ditumbuhkan dan dipelihara dalam hubungan kemanusiaan, baik dalam lingkungan keluarga, lembaga pendidikan maupun di lingkungan pergaulan masyarakat.

      Manusia dikarunian potensi berpikir, rasa dan cipta, kodrat yang sama sebagai makhluk
       pribadi (individu) dan sebagai makhluk masyarakat (sosial).
      Manusia akan mempunyai arti apabila ia hidup bersama-sama manusia lainnya di dalam
       masyarakat.
      Negara Indonesia yang kita cintai ini memiliki landasan moral atau hukum tentang
      persamaan derajat.
      1.    Landaasan Ideal: Pancasila
      2.    Landasan Konstitusional: UUD 1945 yakni:
      a.    Pembukaan UUD 1945 pada alenia ke-1, 2, 3, dan 4
      b.    Batang Tubuh (pasal) UUD 1945 yaitu pasal 27, ps. 28, ps. 29, ps. 30, ps. 31, ps.32, ps.33, dan ps. 34 lihat amandemennya.
      c.     Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN.
      Selain itu persamaan Hak pun tercantum dalam Universal Declraration of Human Right.

      3.  Elite dan Massa
      1) Elite
      1. Pengertian : sekelompok orang yang terkemuka di bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
      2. Fungsi elite dalam memegang strategi
      Pembedaan elite pemegang strategi secara garis besar :
        • Elite politik
        • Elite ekonomi, militer, diplomatic, dan cendikiawan
        • Elite agama, filsuf, pendidik, dan pemuka agama
      2) Massa
      1. Massa adalah suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan yang dalam beberapa hal menyerupai crowd.
      2. Hal-hal penting dalam massa :
      1. Keanggotaan berasal dari semua lapisan masyarakat
      2. Massa adalah kelompok yg anonym
      3. Sedikit interaksi antar anggota
      4. Very loosely organized
      1. Peranan individu di dalam massa penting sekali
      2. Masyarakat dan massa
        • massa adalah gambaran kosong dari masyarakat
      1. Hakekat dan perilaku massa
        • Bentuk perilaku massa terletak pada garis aktivitas individual dan bukan
        • Pada tindakan bersama
      2. Peranan elite terhadap massa :
      · Pencerminan kehendak masyarakatnya
      · Memajukan kehidupan masyarakat
      · Peranan moral dan solidaritas kemanusiaan
      · Memenuhi kebutuhan pemuasan hedonic
      4.  Pembangian Pendapatan
      1) Komponen Pendapatan
      Rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen
      2) Perhitungan Pendapatan
      a. Sewa Tanah
      Ialah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh pemilik tanah, karena telah menyewakan tanahnya pada penggarap
      b. Upah
      Bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh buruh, karena menyumbangkan tenaganya dalam proses produksi
      c. Bunga Modal
      Bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh pemilik modal, karena telah meminjamkan modalnya dalam proses produksi
      d. Laba Pengusaha
      Balas jasa yang berupa keuntungan, karena telah mengorganisasikan factor-faktor produksi dalam melakukan proses produksi.
      3) Distribusi Pendapatan
      Dua cara pendistribusian pendapatan Nasional :
      1. Aliran Liberal
      2. Aliran Pemerintah


      Referensi: